Childish
Berguman layaknya tak berkawan. Ditemani boneka bodoh dan aksesoris tolol yang hanya diam membisu. Mampukah memberi jawaban? Tentu saja tidak.
Aku menyukainya, sangat menyukainya. Begitu menyukainya. Yah, menyukai hitam putihnya yang selayaknya dunia dan karakter manusia yang kadang mampu menjelma menjadi setan dan berkelakuan layaknya binatang.
Aku suka boneka sapi. Hitam putihnya buatku tertarik. Aku suka, sangat menyukainya. Ku keluarkan isi dari tempat pensil sapi ini, hanya terdapat dua buah pulpen.
Satu dengan corak dan aksesoris angry bird, satu game yang buat jadi gila tak masuk akal yang rela melempar diri sendiri demi membunuh babi-babi yang ada dihadapannya bahkan burung yang ukurannya jauh lebih besar darinya.
Satu pulpen lagi, yakni spongebob. Yah, siapa yang tidak mengenali tokoh kartun yang hidup di dasar laut beralaskan pantat nanas beratapkan nanas.
Kartun yang memiliki pantai di dalam laut, kartun yang memiliki kamar mandi dan shower di dalam laut sehingga sulit kubedakan mereka tinggal di darat atau dalam laut.
Atau bisa jadi laut pun punya karakter air, yang asin untuk hidup dan yang tawar untuk mandi. Lalu bagaimana dengan pantai yang ada dalam cerita spongebob? Entahlah, buat kepala ini pusing tuk menjelaskannya.