Merekah merona bagai senja
Melepas dahaga bagai cumbuan
Lelah langkah menepi dan menepis
Sekilas tersilat rona kilau namun redup
Berkicau kata kotor di daun telinga
Rekahannya tak kuasa menggambarkan kegelisahan
Ingin marah namun tak kunjung lepas
Menahan hujat bagai menahan hujan
Namun tak ada pawang yang bisa hentikan hujat
Payungmu tak sanggup lindungi rekahan ini dari hujat
Dipaksa menorehkan merah pada kulit tipis
Berlari ketakutan saat mereka mengejar
Namun tak takut saat Tuhan tahu kulit tipisnya di kunyah
Bolehlah dunia menghujat
Asalkan tidak biarkan rekahan ini mati ditempat
Sudahlah, nikmati saja dulu kulit tipis ini
Renyah gurih bagai kau takkan berhenti
Tidak
Merekah tak berarti menjual semuanya
Dia, terlalu yakin paling benar
Terlalu bersemangat karena dosanya sedikit
Kalaupun rekahan ini bisa bertanda tangan
Sudah pasti dari kemarin tanda tangannya terpajang di kulit tipismu
Adil
Tolong untuk berlaku adil
Atau lipstik ini di hapus?
Sunday, November 24, 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.