Sederhana Sekali
Selalu saja kita membayangkan tentang bunga yang berwarna cerah dan bermekaran disekitar kita. Dengan aromanya yang lembut dan menenangkan. Bukankah berlebihan?
Terkadang kita meminta hujan untuk membasahi tanah yang kita injak, namun bukan hujan biasa, namun hujan dengan pelangi yang tidak terlalu deras. Bukankah berlebihan?
Rasanya seperti tidak tahu diri ketika membayangkan dan meminta hal yang mungkin saja tidak pantas hadir untuk kita detik itu, lalu memaksakan rumput untuk menumbuhkan bunga, dan memaksakan awan untuk saling berbenturan agar hujan turun.
Tidak, tidak lagi.
Harusnya kita sabar menanti yang kita mau. Bunga tidak bisa mekar dalam hitungan detik, wanginya pun tidak langsung terasa dalam kedipan mata. Begitu pula dengan hujan, ada di musim tertentu, lokasi tertentu, dan butuh proses.
Mereka memintanya, akupun demikian. Kita mungkin memintanya. Kita tidak sadar akan mentari yang juga menyinari dengan indah. Kita tidak sadar bahwa aroma rumput pedesaan pun menenangkan. Mengapa meminta yang ada tapi belum waktunya?
Indah bukan, saat kita menjalani proses menuju yang kita mau. Jujurlah, kau tetap tersenyum, setidaknya kau tersenyum. Lalu buat apa kau meminta hal yang membuatmu tertawa hingga menitihkan air mata yang tak jelas tetesannya?
Berlebihan.
Sederhana sekali.
Saat kau mau mencoba jadi bagian dari mimpinya. Cobalah dulu, mungkin kau memang telah hadir di mimpinya. Tapi apakah kau mencoba memimpikannya?
Begitu egois ketika terus meminta dan berharap lebih dari apa yang ada sekarang. Lihatlah, ada kelebihan yang kau tak nilai.
Misalkan, senyuman, sapaan, candaan, dan langkahnya untuk menuju tepat dihadapanmu hingga berjalan disampingmu.
Bahagia sekali, sederna sekali.
Mungkin sangat sederhana, genggaman pun tidak ada, apalagi pandangan berarti. Kami hanya melangkah bersama, tidak mau tahu terlalu jauh. Namun kami tersenyum saat bersama maupun tidak.
Tuesday, June 3, 2014
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.