Saturday, September 19, 2015

Ruang Tanya

Tanda terbesar yang kau paparkan padaku Mengeryitkan dahi saat kau melihat kelakuan ini Kau senyum dalam manjanya sebuah sikap Pada gorden di sebuah kamar ku mengusap telapak tangan ini Berharap suatu saat dari luar jendela ku melihatmu masuk ke balik pintu Setiap uap yang akhirnya mengepul ke udara menjadikanku sandaranmu Ku dekap hangat hingga tak...

Tak Tahu Malu

Lagaknya bak peri yang keenakan Terang bagai pancaran fajar tapi berbau amis Dasar kau pecinta wanita! Kau membawaku dalam gerbong nista Bagai membiarkan jalan ini keenakan pada dosa yang kau bentuk Kau saksi pada setiap genggaman Tapi kau mempertanyakan dan menyinggung kesuciannya Sudah jelas bahwa ia rela tanpa busana untuk sekedar merasakan lebih...

Friday, September 18, 2015

Fantasi Bukanlah Dosa

Lepaskan Biarkan saja terkapar pasrah dalam derasnya imajinasi Mengapa aku harus merasa bersalah atas apa yang aku khayalkan? Bukankah otak ini sengaja diciptakan agar penuh dunia di dalamnya? Lalu mengapa kau membatasi khayalanmu? Biarkan saja Lepaskan saja Bebaskan dari aturan dan dinding Bila tak mampu merealisasikannya Cukup khayalkan hingga...

Thursday, September 10, 2015

Meledak Pahit

Ledakan membangunkanku Sayang sekali mimpi panjang itu tidak berlanjut Aku bebas berekspresi dalam mimpi Melakukan apapun tanpa larangan dan ketakutan Hanya sadar yang menjadi penghalang Bangun yang jadi perusak Ledakan membangunkanku Saatnya aku bebas Mencoba bermain bersama realitas Membiarkannya menyelamiku lebih dalam Memberikan waktu untuk bersama...