Tanda terbesar yang kau paparkan padaku
Mengeryitkan dahi saat kau melihat kelakuan ini
Kau senyum dalam manjanya sebuah sikap
Pada gorden di sebuah kamar ku mengusap telapak tangan ini
Berharap suatu saat dari luar jendela ku melihatmu masuk ke balik pintu
Setiap uap yang akhirnya mengepul ke udara menjadikanku sandaranmu
Ku dekap hangat hingga tak...
Saturday, September 19, 2015
Tak Tahu Malu
Posted on 12:35 AMby Unknown with No comments
Lagaknya bak peri yang keenakan
Terang bagai pancaran fajar tapi berbau amis
Dasar kau pecinta wanita!
Kau membawaku dalam gerbong nista
Bagai membiarkan jalan ini keenakan pada dosa yang kau bentuk
Kau saksi pada setiap genggaman
Tapi kau mempertanyakan dan menyinggung kesuciannya
Sudah jelas bahwa ia rela tanpa busana untuk sekedar merasakan lebih...
Friday, September 18, 2015
Fantasi Bukanlah Dosa
Posted on 7:57 AMby Unknown with No comments
Lepaskan
Biarkan saja terkapar pasrah dalam derasnya imajinasi
Mengapa aku harus merasa bersalah atas apa yang aku khayalkan?
Bukankah otak ini sengaja diciptakan agar penuh dunia di dalamnya?
Lalu mengapa kau membatasi khayalanmu?
Biarkan saja
Lepaskan saja
Bebaskan dari aturan dan dinding
Bila tak mampu merealisasikannya
Cukup khayalkan hingga...
Thursday, September 10, 2015
Meledak Pahit
Posted on 11:19 PMby Unknown with No comments
Ledakan membangunkanku
Sayang sekali mimpi panjang itu tidak berlanjut
Aku bebas berekspresi dalam mimpi
Melakukan apapun tanpa larangan dan ketakutan
Hanya sadar yang menjadi penghalang
Bangun yang jadi perusak
Ledakan membangunkanku
Saatnya aku bebas
Mencoba bermain bersama realitas
Membiarkannya menyelamiku lebih dalam
Memberikan waktu untuk bersama...
Subscribe to:
Posts (Atom)