Tanda terbesar yang kau paparkan padaku
Mengeryitkan dahi saat kau melihat kelakuan ini
Kau senyum dalam manjanya sebuah sikap
Pada gorden di sebuah kamar ku mengusap telapak tangan ini
Berharap suatu saat dari luar jendela ku melihatmu masuk ke balik pintu
Setiap uap yang akhirnya mengepul ke udara menjadikanku sandaranmu
Ku dekap hangat hingga tak mampu kulepaskan
Kau bersandar pada dada ini
Seolah menyatu pada satu fisik saja tanpa cela
Tak mampu megukur jarak karena sudah terlalu dekat
Pada sebuah gelas di ruang kecil ini kita berbagi cairan
Pada sebuah sendok di ruang kecil ini kita saling bertukar asupan
Kita beradu pada setiap detik keresahan bila tidak bersama
Kita beradu pada kekuatan untuk menahan ketidakbersamaan
Kau dan aku bertanya pada diri masing-masing
Walau lemari kecil itu menyimpan masa lalu
Lacinya selalu terbuka untuk sebuah rasa yang baru
Berilah sedikit menit dalam darah ini
Agar tidak terhapus pada detik penyesalan
0 komentar:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.