Saturday, August 16, 2014

Kalau Dia Itu Diam

Kemarin botolnya pecah dihadapanku, aku kaget lalu terdiam di bawah pohon gugur itu. Ternyata tidak menjadi alasan untuk tenang. Jelas sudah kalau ini jawaban persolan hari ini. Tapi dia mencakar matanya sendiri dengan jarum. Oh tidak, bukan jarum tapi kuku. Dia menghitung seberapa banyak dia mampu mencakar, semakin banyak luka yang dia hasilkan maka...

Monday, August 4, 2014

Musim Kelabu

Mentari masih saja menyapa dengan ramah Berharap angin yang berhembus pagi ini kabarkan senyuman Sejenak dedaunan kering terbang ke arahku Mataku lalu terurai senyap seperti senja Pagi ini seperti ada ombak di teras rumah Seperti ada gambaran dunia dalam botol plastik di samping dinding pintu Bagai kemarau panjang namun dingin Beku dalam tanya besar...

Gerobak Dagang

Saya punya satu keinginan berbeda dari ribuan keinginan. Mungkin ada yang sama dengan saya. Hanya saja tidak sepenuhnya sama. Itulah saya, maunya beda terus tapi sebenarnya tetap sama. Saya pernah menulis satu puisi tentang kekecewaan hati akan impian. Mimpi itu hal besar yang harus dipertanggung jawabkan. Saya pernah menulis tulisan berjudul "A Dream"....

Karena Sejak Itu Kamu!

Bayangkan jalan yang kau tempuh di sana sama persis dengan apa yang ku lalui Ingatlah satu tempat kembali yang letaknya tak jauh dari dirimu Sayang sekali ketika kesadaran ini menjadi tempat untuk menangis Yah, Aku tahu mereka makin menggila mempertanyakan tentang ini Kadang tingkat rasional dalam diri ini menjadi buta untuk menjawab Sering kali hanya...

Belajar Mengenal dan Menghargai (Pencari Tuhan)

Ini terjadi ketika saya duduk di bangku SD. Bukan hal baru bagi saya terhadap pertengkaran di lingkungan teman. Sering kali saya menjadi objek untuk tingkah jahil dan ejekan seputar kisah cinta anak SD. Saya pernah amat membenci teman saya, kerjanya hanya mengganggu dan gemar menyontek. Saat itu menyontek adalah perbuatan tercela di masa SD. Berbeda...