Merajut sebuah jawaban dalam benih ketidakpastian
Rambutnya tergerai lembut menyusuri awan hitam
Dia enggan berbalik walaupun iya tahu ada jawaban di belakangnya
Masih seperti dulu
Mengkhayalkan hal yang belum terjadi
Masih seperti pada masa itu
Menangis tanpa alasan
Mengetuk sebuah pintu yang tak dikunci
Jemarinya bergetar seraya berada dalam ruang hampa udara
Dia enggan bersuara walau tahu suaranya akan mengeluarkan jawaban
Masih seperti kemarin
Mengasihi diri sendiri tanpa tahu pasti arti kata kasihan
Masih seperti pagi tadi
Lupa akan secangkir susu yang dia tinggalkan
Melangkah menuju lapangan berjeruji
Kakinya terpincang-pincang seolah akan jatuh di titik yang sama
Dia enggan untuk hanya duduk walau dia paham apa yang ada di sana
Masih sama tiada beda
Sadar akan Tuhan tiada dua untuk membantunya
Monday, December 29, 2014
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.