Malam penuh ledakan meluap ke udara
Hanya persoalan desember yang akan berakhir karena kehadiran januari
Seolah lupa akan sejarah
Atau mungkin tak pernah mengenal sejarah
Enggan mempelajari sejarah
Harusnya kaki...
Merajut sebuah jawaban dalam benih ketidakpastian
Rambutnya tergerai lembut menyusuri awan hitam
Dia enggan berbalik walaupun iya tahu ada jawaban di belakangnya
Masih seperti dulu
Mengkhayalkan hal yang belum terjadi
Masih seperti pada masa itu
Menangis tanpa alasan
Mengetuk sebuah pintu yang tak dikunci
Jemarinya bergetar seraya berada dalam ruang...
Warnanya begitu menggodaku
Memaksa ragaku untuk mendekat
Kuhirup dalam aromanya
Sungguh segar dia, sungguh penuh dengan sensasi
Dagunya terangkat, menggambarkan leher jenjangnya
Rahang seperti itu yang kucari
Tajam dan tegas
Sangat memiliki jati diri
Ku raih punggungnya, lebih hebat dari guncangan semalam
Hanya sekali sentuhan aku tahu
Tahu bahwa...
Nyawa, apa kabar kamu?
Marah rasanya ketika aku tahu kau baik-baik saja
Jiwa ini mengalun manis saat terakhir kali wadahnya hancur
Jiwa ini tidak berbicara lagi tentang tawa bahagia
Oh ya, kepala ini seperti mengalami benturan besar
Memaksa lupa akan nyawa yang menggores jiwa
Cabut saja lantas itu akan jadi solusi
Kuburkan saja agar nyawa tak lagi...
Kali ini beralih ke tingkat SMA. Apa yang seru di tingkat SMA?
Banyak banget kan? Hal yang paling sulit dilupakan, mulai berpikir tentang masa depan, banyak godaan persoalan cinta. Hihihi
SMP juga sih banyak hal lucu soal...
Saya "Mariesa Giswandhani" #TolakUN
Saya mengaku kalau saya fresh graduate. Eyyyaaa.. haha, saya sudah menelan pahit manisnya belajar di Tingkat SD, SMP, dan juga SMA.
Saya sempat kritis ketika Hari Guru yg jatuh 25...
Meja lapuk, tua, dan kusam
Bergerak sendiri tanpa nyawa mengawalnya
Kaki kecil menghampirinya, tidak heran, justru menemani meja itu bercerita
Dalam gelapnya senja, kaki kecil itu membisikkan kata nakal
Dia katakan bahwa duniaku sedang terganggu oleh ketenaran
Kaki kecil itu tertawa lalu membuang muka
Dia masih terlalu belia untuk mengatakan itu...
Bermain pada teknologi masa depan
Mengungkapkan misteri lubang hitam yang kau tempuh
Ketika sekilas kau menghampiri
Ku tahu ini adalah potongan kenangan masa lalumu
Aku
Berjalan jauh dari tahun 3086 untuk memastikan kau sakit
Saat indah itu menyimpan satu minuman kaleng yang pernah kita minum bersama, bekas bibirmu masih terasa hangat di sana. Hanya...
Aku mencintaimu 24 jam, dalam setiap langkahku hari ini, namun tidak kujamin padamu hari esok, karena bila esok ada, tiada lagi 24 jam.
Waktu bergurau lambat saat kau mulai mendekatiku, harusnya aku lebih dulu tahu kalau ini hanya debu. Sekuat apapun usaha itu, ujung-ujungnya debu juga, terlupakan, diabaikan, ditinggalkan, bahkan hanya sebatas untuk...
Kemarin botolnya pecah dihadapanku, aku kaget lalu terdiam di bawah pohon gugur itu. Ternyata tidak menjadi alasan untuk tenang. Jelas sudah kalau ini jawaban persolan hari ini. Tapi dia mencakar matanya sendiri dengan jarum. Oh tidak, bukan jarum tapi kuku. Dia menghitung seberapa banyak dia mampu mencakar, semakin banyak luka yang dia hasilkan maka...
Mentari masih saja menyapa dengan ramah
Berharap angin yang berhembus pagi ini kabarkan senyuman
Sejenak dedaunan kering terbang ke arahku
Mataku lalu terurai senyap seperti senja
Pagi ini seperti ada ombak di teras rumah
Seperti ada gambaran dunia dalam botol plastik di samping dinding pintu
Bagai kemarau panjang namun dingin
Beku dalam tanya besar...
Saya punya satu keinginan berbeda dari ribuan keinginan. Mungkin ada yang sama dengan saya. Hanya saja tidak sepenuhnya sama. Itulah saya, maunya beda terus tapi sebenarnya tetap sama. Saya pernah menulis satu puisi tentang kekecewaan hati akan impian. Mimpi itu hal besar yang harus dipertanggung jawabkan. Saya pernah menulis tulisan berjudul "A Dream"....
Bayangkan jalan yang kau tempuh di sana sama persis dengan apa yang ku lalui
Ingatlah satu tempat kembali yang letaknya tak jauh dari dirimu
Sayang sekali ketika kesadaran ini menjadi tempat untuk menangis
Yah,
Aku tahu mereka makin menggila mempertanyakan tentang ini
Kadang tingkat rasional dalam diri ini menjadi buta untuk menjawab
Sering kali hanya...
Ini terjadi ketika saya duduk di bangku SD. Bukan hal baru bagi saya terhadap pertengkaran di lingkungan teman. Sering kali saya menjadi objek untuk tingkah jahil dan ejekan seputar kisah cinta anak SD. Saya pernah amat membenci teman saya, kerjanya hanya mengganggu dan gemar menyontek. Saat itu menyontek adalah perbuatan tercela di masa SD. Berbeda...
Hati memang satu. Cuma satu, tapi bisa diisi dengan ribuan orang, rasa, dan masalah.
Lebih dari lidah.
Lidah hanya merasakan empat rasa pasti.
Tapi hati merasakan lebih dari itu, kadang pula bergetar sendiri tidak menentu, hingga pemiliknya pun bingung, rasa apa ini?
Sesekali ku bertanya pada cermin tentang rasa ini.
Dia tertawa menatapku
Dia senyum-senyum...
Sering kali banyak yang mengeluh dan curhat persoalan hati. Bertanya seputar pria ataupun wanita yang ia sukai. Sebenarnya hal ini bukanlah masalah besar ketika ia sadar apa yang ia rasa. Hanya saja, ia hanya menyimak sakitnya saja.
"Larut
Bagai sebuah cahaya yang tak sengaja muncul saat malam
Mengajak kita menari di atas gelapnya malam
Cahaya hanya...
Masih saja dipenuhi dengan curhatan dari hati manusia yang tidak sadar akan langkahnya dan telah melakukan apa. Bagiku sampah. Ia bisa jadi sampah.
"Sesaat terdiam di tengah malam
Menangis sendiri lalu tertawa
Menatap langit-langit kosong yang berdarah
Iya, dia adalah luka yang membusuk dan mencoba merayu,"
Ketika kau diam dan terus meratapinya dengan...
Kamu hadir biasa saja. Tanpa menyimak alur cerita.
Kamu tokoh baru dalam sebuah puisi penuh luka.
LUKA DALAM.
Kamu ketawa saja dihadapanku, kamu berusaha memuji dan mendekat.
Tanpa tahu orang yang kau dekati ini adalah orang sakit.
Orang yang pernah jatuh menghadap ke tanah dan tidak lagi mau tersenyum hangat pada lawan jenis. Kecuali sekedar merayu.
Tidak...
Menyamar jadi orang lain, bermain bersama ribuan kata hingga jenuh tak menentu. Aku tahu aku salah. Hanya memberikan petunjuk tanpa hendak turut bermain. Tapi aku sudah bermain!! Pada bintang yang menggoreskan luka pada setiap pelukan. Hendaknya aku pergi saja dan menangis di atas bantal tanpa diketahui makhluk lain.
Iya, dia memang begitu, sering...
Sederhana Sekali
Selalu saja kita membayangkan tentang bunga yang berwarna cerah dan bermekaran disekitar kita. Dengan aromanya yang lembut dan menenangkan. Bukankah berlebihan?
Terkadang kita meminta hujan untuk membasahi tanah yang kita injak, namun bukan hujan biasa, namun hujan dengan pelangi yang tidak terlalu deras. Bukankah berlebihan?
Rasanya...
Pemburu..
Yah truslah berburu,mencari mati dengan sesuap nasi. Memaksa seseorang diam lalu mencoba menciptakan keheningan dengan luka. Jelas saja akan hening karena terluka.
Pucat pasih lalu mati.
Mati dipelukan kekasih yang memang berniat membunuhnya sejak awal. Hanya saja dia terlalu baik untuk diam dan menerima kekalahan yang ada. Pasrah lalu...
Televisi di Ujung Pulau
Hal miris paling gokil saya temukan di Utara Indonesia. Pulau yang menurut saya terdampar di ujung Indonesia ini ternyata di luar ekspektasi saya.
Awalnya, saya berpikir, untuk mandi di Pulau ini pun susah, maklumlah, Pulaauuu katanya. Kebanyakan pulau di Indonesia ataupun tempat wisata pulau, tingkat air asinnya lebih tinggi,...
Bukan suatu hal yang baru kalau aku harus dikucilkan karena sikapku. Wajarlah, aku cuma seorang anak kecil yang bodoh. Gilanya, aku mampu melakukan apa pun termasuk membunuh.
Bukan sebuah cerita horor tentangku. Melainkan sebuah hiburan yang mampu merenggut nyawa orang yang menyinggung perasaanku.
Sudah berapa kali harus kukatakan, aku ini bukan...
Selalu tampak bahagia. Hidupku serasa lengkap bersamanya. Bersama dia yang begitu kucintai. Usiaku memang terbilang muda, aku baru menginjakkan kaki pada jejak tahun ke 24ku di dunia ini. Masih muda namun aku merasa...