Friday, June 14, 2013

Menanti Kematianmu

Saya bingung dengan semua yang kita lewati
Saya pun kadang tidak sadar dengan dirimu
Tapi....
Saya lebih bingung
Kata kotor apa yang pantas terucap untukmu

WC buntu pun buntu untuk berpikir
Kotoran apa yang pantas untuk menggambarkan wajahmu
Sampah pun bingung, karena kau tak lagi bisa didaur ulang.

Mengapa ada orang sepertimu?
Hidup dengan kemarahan dan kesombongan
Kira-kira apa yang perlu dikenang darimu ?
Nisan tak sabar mengukir namamu.

Lekaslah mati wahai kekasih.

0 komentar:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.