Saturday, March 17, 2012

PlayBoy Terbaik




“Pagi benar kamu berangkat kuliah, Ndre?,” tanya mama yang dari tadi sibuk menyiapkan sarapan pagi, dan berharap Andre bakalan banyak makan, “nggak, mau jemput Sandra dulu, biasanya Sandra lama, jadi Andre datangnya lebih cepat supaya kalau Sandra liat aku, dia bakalan lebih cepat dandan dari biasanya! Jadi cewek slow sekali!” jawab Andre, “jadi cowok kamu mesti ngertiin cewek, kamu mesti sabar anak mama yang paling cakep! Sandra cantik kan buat kamu juga,” kata mama sambil merayu, “ah… cakep dari segi apa? Justru sebenarnya Andre itu malas jalan sama Sandra, nyebelin! Maunya dituruti terus, kalau Andre mau tegur, Sandranya nggak mau denger.” Lalu Andre berlalu begitu saja, tanpa pamit dan sarapan sedikit pun. Dia berangkat kuliah dengan wajah sedikit ditekuk.

Setibanya di rumah Sandra, “pagi say… tumben nih lama, ku udah nunggu kamu dari tadi!” kata Sandra dengan hebohnya, “kok bisa kamu yang nunggu? Biasanya aku yang nungguin kamu lama banget! Tau gitu, mending tadi aku sarapan dulu, biar kamu nunggunya tambah lama! Perutku bunyi-bunyi mulu nih!” “ih… kok kamu ketus banget sama aku? Ayo deh berangkat sekarang!” tiba-tiba Sandra kaget melihat Andre membawa motor, tidak seperti biasanya, apa mobilnya Andre nggak ada bensinnya ya? “Mobil kinclong kamu mana?” tanya Sandra, “kenapa? Nggak suka naik motor ya? Lebih enak lagi, aku lebih untung, soalnya kamu dibelakangku!” wajah Sandra sedikit muram, bibirnya dimajukan kedepan. “Ya.. udah.. kamu naik angkot aja! Angkot juga kan mobil!” “ya… udah….. aku naik angkot aja!” kata Sandra dengan penuh emosi, “dada… dada…. Sandra!” kata Andre lalu menyalakan motornya dan pergi begitu saja meninggalkan Sandra yang sedang menunggu angkot. “Andre… kamu serius? Kamu gila!” lalu menaiki angkot yang menghampirinya.

Begitu Sandra tiba di kampus, “eh… Sandra, ternyata aku duluan nyampe’ ya?” kata Andre dengan senyum nakalnya, “kamu..!” kata Sandra singkat lalu Andre meninggalkannya.

Begitu Andre bertemu dengan Iyhan temannya, “bro… cewek kamu yang centil itu mana?” tanya Iyhan kemudian, “nggak tau, tadi aku liat dia selingkuh sama supir angkot, soalnya waktu aku jemput dia di rumahnya, dia langsung aja main kabur langsung naik ke angkot kesayangannya!” jelas Andre, “haha… artinya Sandra cewek keberapamu bro?” “kesekian….” Jawab Andre lalu mereka tertawa bersama, “hah?! Kamu kurang ajar! Tapi aku yakin, kalau Sandra kamu bener-bener ada feeling!”

Mendadak ada mahasiswi baru, cewek yang berparas manis dengan body seksi, tapi merupakan cewek yang mempunyai tutur kata yang sangat sopan. “Hai…!” sapa Iyhan dengan tampang mengejek, “kalau sama kamu dia nggak demen!” kata Andre lalu mengeluarkan jurus terjitunya, “mahasiswi baru ya? Pindahan dari mana?” tanya Andre, “hai… namaku Bian, aku pindahan dari Jogja, kamu siapa?” tanya Bian kembali, “wah… ternyata cewek ini manis banget..! kata-katanya enak didengar, tampangnya aja kayak cewek gampangan, tapi sepertinya dia bener-bener buat aku tertarik,” guman Andre dalam benaknya, “kenapa diam? Pertanyaanku kan belum dijawab!” tanya Bian lagi, “ah… sorry! Aku Andre, kenapa kamu pindah disini sih? Eh… secara Jogja lebih keren dari pada Surabaya,” “ah… menurutku nggak, aku kan lahir disini, cuma baru sekarang aja balik kesini,” jelasnya, dan andre langsung terdiam, malu juga, jelas-jelas tinggal di Surabaya, masih muji kota lain, dan mendadak Sandra menghampirinya. “Oh… jadi begini caranya? Eh… cewek baru, kamu ini calon pacar atau udah pacarnya? Bego’ kamu mau sama dia, di kampus ini aja mantannya udah nggak keitung, dan detik ini juga Ndre, aku bakalan jadi mantan kamu, kita putus!” kata Sandra tegas, “terus, kalau kita putus, aku bakalan menderita, malu, karena kamu mutusin aku depan umum dan depan cewek baru ini?” tanya Andre, “kamu itu nggak ada kapok-kapoknya, jujur, aku sayang sama kamu, tapi nggak gini caranya! Kamu memang playboy terbaik yang pernah kutemui! Aku heran kok bisa punya feeling sama kamu?” “oh…. Terima kasih nona Sandra sudah memujiku playboy terbaik. Kalau gitu aku mau pergi dulu sama t-e-m-a-n baruku Bian, dada… sayang!” kata Andre sedikit emosi lalu merangkul Bian dan pergi meninggalkan Sandra sendiri, “teman?” kata Sandra bingung dan merasa malu sendiri.

Waktu pulang pun tiba, Andre pulang bersama Bian, Sandra yang melihat hal itu langsung merasa jengkel dan menghampiri sebuah angkot, dan Andre pun menegurnya, “eh… nona manis, naik angkot lagi? Pulang bareng yuk! Eh… lupa, ada Bian dibelakangku, ya… udah… bye… bye… mantanku tercinta!” “Sandra liat kelakuan mantanmu!” kata Zoi dengan emosi, lalu Sandra hanya diam.
Di rumah, Sandra hanya diam sendiri, dia mikir, “kira-kira Andre serius nggak sama Bian? Atau memang hanya bermaksud sebagai teman? Ih… aku yang bodoh, karena sayang sama playboy!”

Keesokan harinya

“Sandra…” panggil Bian, “ada apa? Mau memberi kabar baru mengenai hubunganmu sama Andre?” “nggak Sandra… justru aku mau jelasin semua, kalau Andre nggak seperti yang kamu kira, dia jujur sama aku kalau dia itu sempat tertarik sama aku, tapi selalu masih kepikiran kamu, walau dia sempat merasa bosan, soalnya kamu selalu mau dituruti, kadang nggak mau denger dia, dan nggak mau nerima dia dalam keadaan dukanya!” jelas Bian, “maksudnya? Dia masih ada feeling kan? Masih kayak dulu? Dan dalam keadaan baru kenal, dia berani curhat ke kamu? Pasti kamu nanya macem-macem makanya dia berani curhat?” “seperti itulah.. kamu tanya langsung aja ke dia, aku minta maaf ya!” pinta Bian, “tapi aku sempat mikir, kamu cocok sama Andre,” “makasih udah anggap ku cocok sama Andre, secara dia menarik, yang jelasnya dia itu playboy yang beda dari yang lain, mantan-mantannya yang kamu bilang itu, cuma cewek yang ngejar-ngejar dia, bagi dia cewek agresif yang terlalu gila enak dimainin, cewek yang lainnya semasa SMA nggak serius! Kamu mestinya bersyukur, punya cowok banyak yang suka, coba kalau banyak yang benci, artinya kamu salah pilih kan? Soalnya sesuatu yang dibenci pasti buruk!” “iya… kamu bener juga, tapi dia itu tetep aja kurang ajar, jujur aku malu!” “udah deh… kamu baikan aja sama Andre ya!”

Di parkiran kampus

“Andre…” panggil Sandra,
“mantanmu yang centil datang Ndre!” kata Iyhan.
“Ndre… sorry, aku… ak..”
“kalau nggak niat ngomong, nggak usah manggil, buang waktu!” kata Andre jutek,
“aku datang kesini baik-baik, tapi kamu nanggepinnya dengan jutek banget, aku sekedar mau bertanya, apa yang dibilang sama Bian bener apa nggak?”
“apa? Bian? Emang dia bilang apa?” tanya Andre kasar, sambil memegang pundak Sandra,
“hm… Bian… bil..”
“ah… terserah… Bian mau bilang apa? Yang jelasnya aku masih sayang kamu!” kata Andre,
“aku tetep sayang kamu Ndre!”
“iya… tapi kamu itu nyebelin, ngeBe-Tein…!” kata Andre lagi,
“aku minta maaf! Kamu masih mau kan jalan sama aku?” tanya Sandra,
“jelaslah! Sorry kalau aku sempat buat kamu naik angkot terus,”
“ah… nggak masalah, kasihan kan Zoi selalu pulang sendiri, sekalian nemenin Zoi, lagian aku nggak mau tergantung sama kamu, kamunya kan yang maksa buat pergi dan pulang bareng ke kampus!”
“ya… udah… kalau gitu kamu naik angkot aja terus, supaya Zoi nggak sendirian, dan kamu nggak kegantung lagi!” kata Andre usil sambil mencubit pipi Sandra,
“ih… kamu nyebelin banget sih!”
“lalu Sandra pergi meninggalkan Andre,
“San… tunggu..! aku bercanda..”
“aku juga!” kata Sandra dengan mengejek.(Terbit @KekerMagz edisi perdana)

2 comments:

Note: Only a member of this blog may post a comment.